Taqobalallahu minal wa minkum.
Minal aidin wal faidzin.
Saturday, September 19, 2009
Friday, September 18, 2009
5 hazardous attitudes
Perilaku berikut ini adalah berbahaya, dapat mengarah pada poor decision making dan tindakan-tindakan yang menimbulkan resiko.
Mohon ijin, jangan tersinggung ya.
1. Anti-Authority
'Udah, kamu diam saja! Gausah kebanyakan koreksi!'
2. Impulsivity
'Cepetan! Kamu lambat-lambat lagi! Habis ini heading-nya berapa? Cepaat!'
3. Invulnerability
'Tenang aja sun, aman-aman'
4. Macho
'Saya ini udah pilot senior, keciiil kalo cuma gitu doang.'
5. Resignation
'Emang perlu ya? Nggak harus gitu juga bisa nyampe kan?'
Mohon ijin, jangan tersinggung ya.
1. Anti-Authority
'Udah, kamu diam saja! Gausah kebanyakan koreksi!'
2. Impulsivity
'Cepetan! Kamu lambat-lambat lagi! Habis ini heading-nya berapa? Cepaat!'
3. Invulnerability
'Tenang aja sun, aman-aman'
4. Macho
'Saya ini udah pilot senior, keciiil kalo cuma gitu doang.'
5. Resignation
'Emang perlu ya? Nggak harus gitu juga bisa nyampe kan?'
Monjin termasuk salah satu yang di atas?
Segeralah bersyukur karena ternyata masih diberi keselamatan.
Thursday, September 17, 2009
How to avoid Wake Turbulence
Pilot should remember three basic warnings concerning Wake Turbulence
- Do not get too close to the leading aircraft.
- Do not get below the leading aircraft’s flight path.
- Be particularly wary when light wind condition exist.
Takeoff
- Lift off before rotation point of taking off traffic ahead.
- Lift off beyond touch down point landing traffic ahead.
Landing
- Touch beyond rotation point of taking off traffic ahead.
- Touch before touch down point landing traffic ahead.
Climbing and Approach
Maintain position above traffic ahead’s flight path.
Sunday, September 13, 2009
Terbang Multi Engine, ingat N minus 1
Interesting comment dari Bapak Pambudsky pada posting Sept 10, 2009"Do you have enough fuel?". Pak Cik Lambang memutuskan untuk menindak lanjuti pembahasan ini.
Seperti kita ketahui guys, ada perbedaan doktrin antara phase Single Engine dengan Multi Engine Aircraft. That's why diadakanlah Rating Multi Engine untuk Lisensi Pilot.
Masalahnya hampir semua Naval Aviator kita tidak melalui tahapan peralihan rating ini. Dari yang belajar Single Engine, lulus jadi pilot kemudian langsung Kopilsi (hehe, istilah kita yang aneh) ke Twin Engine. Salah satu doktrin yang terlewati antara lain adalah berpikir N-1 itu. Ujung-ujungnya juga bermuara pada manajemen fuel yang selama ini tidak pernah dimasukkan dalam perhitungan serta pengambilan keputusan untuk prosedur-prosedur emergency lainnya.
Bapak Pambudsky yth, jangankan berpikir ke N-1, sekedar berpikir untuk menambahkan fuel to alternate dan 45' holding dalam kondisi normal operation saja wallohu alam.
Tapi bagaimanapun juga, kita harus setuju dengan comment anda, mengingat operasional kita yang mostly menggunakan Twin Engine.
Pak Cik Lambang mengharapkan tulisan Bapak Pambudsky (yang masih segar lulus ATPLnya, hahaha) mengenai salah satu doktrin Multi Engine yaitu N-1.
Monggo!
Seperti kita ketahui guys, ada perbedaan doktrin antara phase Single Engine dengan Multi Engine Aircraft. That's why diadakanlah Rating Multi Engine untuk Lisensi Pilot.
Masalahnya hampir semua Naval Aviator kita tidak melalui tahapan peralihan rating ini. Dari yang belajar Single Engine, lulus jadi pilot kemudian langsung Kopilsi (hehe, istilah kita yang aneh) ke Twin Engine. Salah satu doktrin yang terlewati antara lain adalah berpikir N-1 itu. Ujung-ujungnya juga bermuara pada manajemen fuel yang selama ini tidak pernah dimasukkan dalam perhitungan serta pengambilan keputusan untuk prosedur-prosedur emergency lainnya.
Bapak Pambudsky yth, jangankan berpikir ke N-1, sekedar berpikir untuk menambahkan fuel to alternate dan 45' holding dalam kondisi normal operation saja wallohu alam.
Tapi bagaimanapun juga, kita harus setuju dengan comment anda, mengingat operasional kita yang mostly menggunakan Twin Engine.
Pak Cik Lambang mengharapkan tulisan Bapak Pambudsky (yang masih segar lulus ATPLnya, hahaha) mengenai salah satu doktrin Multi Engine yaitu N-1.
Monggo!
Hydroplaning, runway bechek nggak ada ojheck.
Bro, runway bhechek selain bikin pilek juga bisa bikin pesawat kepleset. Contohnya kayak Lion di Suta. Kok bisa? Emangnya runway dibuat dari ubin yang jadi licin kalo habis dipel?
Kagak Bro. Walopun runway dibikinnya dari aspal yang kasar, tetep aja, kalo kita landing di runway bhechek dengan speed diatas speed tertentu, bakal kepleset juga. Speednya berapa? Ntar dulu.
Jadi kalo runway bhecheck, akan terjadi lapisan air tipis antara roda dgn ground. Ini mengakibatkan hilangnya friction yang artinya:
1. Brake efectivenessnya nil.
2. Directional controlnya nil.
Lha trus piye? Kata buku yg dibaca Pak Cik Lambang, ada beberapa cara untuk mengantisipasinya.
1. Beberapa runway di-grooved, dikasih urat2 buat mempercepat air ndlewer. Sayangnya sebagian besar runway kagak digituin.
Jadi kalo sudah diinfokan sama tower bahwa runway is wet, jangan cuma di-readback pake bahasa inggris yang keren kayak kalo Cinta Laura ngomong, tapi segera be well prepared untuk mengatasi masalah braking n directional control.
2. Usahakan untuk landing di bawah speed tertentu. Berapa? Ntar dulu ya. Sebab kalo sudah terlanjur landing di atas speed tersebut, maka ngefeknya akan terus menerus sampai pesawat berhenti karena sebab lain, misalnya nabrak tiang listrik ato dicegat provost. Mechanical Braking-nya udah blas tidak efektif.
Rumus Speednya adalah V(dlm kts)=9 x akar Tire Press (psi). Namanya Minimum Dynamic Hydroplaning Speed.
3. Maksimalkan Aerodynamic Directional Control dengan landing into the wind.
4. Maksimalkan Aerodynamic Braking misal spoiler dan airbrake.
Oke Bro? Fly safe.
Kagak Bro. Walopun runway dibikinnya dari aspal yang kasar, tetep aja, kalo kita landing di runway bhechek dengan speed diatas speed tertentu, bakal kepleset juga. Speednya berapa? Ntar dulu.
Jadi kalo runway bhecheck, akan terjadi lapisan air tipis antara roda dgn ground. Ini mengakibatkan hilangnya friction yang artinya:
1. Brake efectivenessnya nil.
2. Directional controlnya nil.
Lha trus piye? Kata buku yg dibaca Pak Cik Lambang, ada beberapa cara untuk mengantisipasinya.
1. Beberapa runway di-grooved, dikasih urat2 buat mempercepat air ndlewer. Sayangnya sebagian besar runway kagak digituin.
Jadi kalo sudah diinfokan sama tower bahwa runway is wet, jangan cuma di-readback pake bahasa inggris yang keren kayak kalo Cinta Laura ngomong, tapi segera be well prepared untuk mengatasi masalah braking n directional control.
2. Usahakan untuk landing di bawah speed tertentu. Berapa? Ntar dulu ya. Sebab kalo sudah terlanjur landing di atas speed tersebut, maka ngefeknya akan terus menerus sampai pesawat berhenti karena sebab lain, misalnya nabrak tiang listrik ato dicegat provost. Mechanical Braking-nya udah blas tidak efektif.
Rumus Speednya adalah V(dlm kts)=9 x akar Tire Press (psi). Namanya Minimum Dynamic Hydroplaning Speed.
3. Maksimalkan Aerodynamic Directional Control dengan landing into the wind.
4. Maksimalkan Aerodynamic Braking misal spoiler dan airbrake.
Oke Bro? Fly safe.
Saturday, September 12, 2009
Fuel Contamination
From the accident caused by engine failure due to fuel contamination, most have been traced to:
1. Inadequate pre-flight inspection by the pilot.
2. Improperly filtered refuelling.
3. Storing aircraft with partially filled fuel tanks.
4. Improper maintenance.
(US Department of Transportation, FAA)
1. Inadequate pre-flight inspection by the pilot.
2. Improperly filtered refuelling.
3. Storing aircraft with partially filled fuel tanks.
4. Improper maintenance.
(US Department of Transportation, FAA)
Thursday, September 10, 2009
Do you have enough fuel?
Tuesday, September 8, 2009
All Nomads are grounded
Due to unknown reason, until the investigator make clear what has caused nomad to crash, Aviation Center of Indonesian Navy has grounded all its Nomads.
Monday, September 7, 2009
Nomad ditching
Nomad P837 had made ditching 24 miles west of Tarakan this afternoon at 1300 local time. Pilot, copilot, crews were reported having minor injuries.
Sunday, September 6, 2009
In flight meal
Doctor says, no fasting when you're flying. Because 6 hours after your last meal you will get hippoglykoma. So don't push your limit, eat your flight meal. Have a nice flight.
Subscribe to:
Posts (Atom)